Jumat, 28 September 2018

KEUTAMAAN SHOLAT SUBUH ☆ 1

Mengapa subuh sering diungkapkan dalam berbagai ayat?
Apa keutamaan dari waktu Subuh tersebut?

Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman mengenai keutamaan Subuh bahwa salat Subuh itu disaksikan oleh para Malaikat :
Allah Ta’ala berfirman,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (78) وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا (79)
“Dirikanlah salat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat). Dan, pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 78-79).

Pada saat Subuh ini Malaikat bergantian menjaga atau terjadi pertukaran tugas antara Malaikat malam dan Malaikat siang. Kemudian Malaikat malam itu menghadap dan melaporkan langsung kepada Allah SWT tentang apa yang sedang dikerjakan oleh hambanya di waktu Subuh sebelum akhirnya digantikan oleh Malaikat siang.
Maka doa hamba yang di panjatkan akan di saksikan dan di amini oleh malaikat

Bagi Kita yang menempatkan dunia sebagai tempat persinggahan untuk mengumpulkan bekal di kehidupan abadi setelah kehidupan fana ini, tentunya kita tidak ingin melewatkan berbagai keistimewaan yang ditawarkan Allah seperti layaknya para pelaku ekonomi yang ditawari program investasi bermodal kecil dengan keuntungan milyaran rupiah

Diantara berbagai keistimewaan yang ditawarkan Allah kepada kita adalah menjaga sholat subuh berjamaah di masjid. Sholat subuh berjamaah dimasjid menyimpan banyak sekali keutamaan yang sangat sayang untuk dilewatkan

  مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan salat setengah malam. Barang siapa yang melakukan salat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan salat malam sepanjang waktu malam itu”.

Dan juga jangan lupa sebelum sholat subuh agar kita sholat sunnah 2 rokaat qobliyah subuh nabi bersabda
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua raka’at fajar (salat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.

"Bersedekah pada saat subuh didoakan malaikat. Doa malaikat: Ya Allah berikanlah pengganti yiang berkah pada hambamu yang berinfak" (Hadits Riwayat Bukhari).
Biasakan bersedekah pada saat subuh walaupun itu cuman seribu, dua ribu atau lima ribu tapi lakukan dengan rutin karena disitu dapat doa malaikat, bukan hanya saja doa malaikat tetapi doa Nabi Muhammad SW. Renungkan, apakah doa malaikat dan juga doa Nabi Muhammad SAW tidak mustajab.

Shalat shubuh adalah shalat yang sangat dimuliakan dari shalat-shalat wajib lainnya. Sebab pada saat menjelang fajar menyingsing, sulit sekali melawan rasa kantuk yang luar biasa. Bila kita tak terbiasa, maka adzan shubuh dari masjid tak terdengar sampai ke telinga bahkan kalau pun kita mendengarnya, maka kita langsung menarik bantal dan sarung untuk tidur kembali. Makanya, dalam adzan subuh itu ditambahkan kalimat Assholaatu Khoirum Minannauum, yang artinya shalat itu lebih baik daripada tidur.

Rahasia shalat shubuh tak akan pernah anda dapatkan, bila anda tak pernah melaksanakan shalat shubuh itu secara berjamaah. Sebuah rahasia yang telah didapatkan oleh mereka yang beriman dan beramal shaleh dan saling nasehat menasehati didalam kebenaran dan kesabaran.. Selalu menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati dan mengatakan dalam dirinya, Sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taat. Bukan sami’na wa asyoina, kami dengar dan kami asyik tidur kembali.

Sungguh bahagia orang-orang yang mau memerangi diri, bangkit meninggalkan kasur-kasur mereka. Berjuang keras melawan segala yang menariknya ke tempat tidur, rasa kantuk, dingin, malas dan lain sebagainya. Mereka berharap untuk mendapatkan tiket yang begitu mahal, terbebas dari sifat nifaq, dan untuk menggapai apa yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, masuk surga. Mereka juga ingin mendapatkan persaksian mulia dari para malaikat, ingin menjadi hamba-hamba yang ditanyakan Allah keadaannya, lalu dijawab oleh para malaikat bahwa mereka sedang shalat.

Sesungguhnya nikmatnya tidur pada waktu Shubuh yang hanya sekian menit tidaklah sebanding dengan kengerian di kubur, atau kengerian jurang-jurang di neraka. Kala itu seseorang hanya mampu menggigit jari menyesal untuk selama-lamanya seraya mengatakan, “Wahai Rabb kembalikan aku ke dunia, aku akan melakukan amal shalih yang dulu aku tinggalkan.” Betapa celaka, kenikmatan yang di akhiri dengan penyesalan, dan kenyamanan yang membawa penderita an begitu menyakitkan.

Saudaraku, apakah engkau merasa aman ketika menuju pembaringanmu, padahal boleh jadi ia adalah tidur terakhirmu di dunia. Engkau tidak bangun lagi setelahnya dan ketika bangun tahu-tahu engkau telah berada di alam kubur. Maka selayaknya kita bersiap-siap selagi kita masih berada di dunia ini. Siapkanlah jawaban untuk di kubur, jawaban yang benar dan lurus tentunya. Jangan lupa kita selalu memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar menjadikan kita semua orang-orang yang mau mendengarkan ucapan dan mau mengikuti mana yang baik di antara ucapan itu, menjadikan akhir kehidupan kita dengan akhir kehidupan yang baik dan bahagia, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menolong kita untuk selalu berdzikir mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbaiki ibadah hanya kepada-Nya.

1 komentar: