Minggu, 14 Oktober 2018

DUNIA SEMENTARA AKHIRAT SELAMA-LAMANYA ☆ 2

Setiap manusia yang mau hidup tenang, damai, dan bahagia mereka harus mempunyai Iman yang benar. Menurut para ulama Iman itu ada rasanya, seperti gula yang rasanya manis dan garam yang rasanya asin. Kalau Iman ini tidak ada rasanya, ini berarti palsu Imannya. Nabi SAW bertanya kepada sahabat, “Bagaimana rasanya Iman kamu hari ini.” Lalu sahabat menjawab, “Saya dalam merasa betul-betul beriman ya Rasullullah.” Nabi SAW bertanya, “apa buktinya ?” Sahabat menjawab, “Saya merasa dunia ini sudah tidak ada artinya.” Sahabat ketika malam, mereka Tahajjud semalam suntuk, dan ketika siang dalam keadaan berpuasa. Sahabat tidur malam tidak yakin dapat hidup hingga pagi, bangun pagi tidak yakin bisa hidup sampai malam. Ketika melangkahkan kaki kanan rasanya tidak yakin masih bisa hidup ketika melangkahkan kaki kiri. Ketika mengucapkan salam ke kanan dalam sholat rasanya tidak yakin masih bisa memberi salam ke kiri. Inilah keimanan para sahabat, dan rasa dari Iman mereka.

Hari ini setiap manusia hidup dalam ketakutan sehingga dia mati-matian usaha untuk menghilangkan rasa takutnya. Hari ini apa yang paling di takutkan manusia yaitu takut miskin dan takut susah. Sehingga asbab ketakutan ini, mereka mati-matian mengumpulkan harta. Padahal untuk menghilangkan rasa takut ini mudah saja, tidak perlu kerja mati-matian kerja, tidak perlu uang yang banyak, cukup dengan agama saja. Agama ini adalah solusi bagi seluruh rasa takut manusia. Dengan agama nanti Allah akan ganti rasa takut miskin dan rasa takut susah dengan rasa kaya dan rasa tenangnya penghuni Surga di dunia. Apa itu rasa cukup dan tenangnya penghuni surga, yaitu ketika Allah bertanya kepada mereka di surga, “Apa lagi yang kalian mau ?” maka para penghuni surga akan bingung mau apa lagi karena mereka sudah merasa mendapatkan semua yang mereka mau, sudah merasa cukup. Begitu pula dengan orang beriman yang telah Allah masukkan rasa cukup dan tenang kedalam hati mereka maka mereka akan bingung mau apa lagi. Lalu diakherat dia akan Allah jadikan orang yang kaya dan berkuasa. Allah akan buatkan istana untuknya, yang di dalam istana ini terdapat lagi 70 puluh istana, dan setiap istana mempunyai 70 kamar. Semuanya qualitas satu, dari wanita-wanitanya, makanan-makananya, pelayan-pelayannya, sampai pada  kebendaannya. Dengan Agama, Allah jadikan kita manusia yang kaya di dunia dan akherat, tidak perlu susah-susah seperti di dunia.

Jadi Agama ini adalah solusi bagi seluruh rasa ketakutan dan masalah manusia. Untuk dapat mengamalkan agama ini perlu yang namanya Iman. Maulana Saad berkata, “Bagaimana Iman dan Agama bisa wujud dalam diri kita jika waktu kita sebagian besar masih digunakan untuk Dunia. Sementara waktu untuk agama hanya 2.5 Jam.” Orang memberi alasan tidak bisa mengamalkan agama karena keadaan dan lingkungan. Alasan-alasan ini tidak akan diterima di pengadilan Allah nanti

Kalau kita mau ikuti kehendak Allah nanti Allah akan bantu kita dan penuhi keinginan kita. Semua keadaan nanti akan Allah buat untuk memenuhi keinginan kita. Kita harus percaya dan yakin kalau Allah bisa buat apa saja. Jangan terlalu percaya pada akal, apa yang diakal belum tentu bener. Kini karena akal, kehebatan Allah jadi hilang. Kini mana ada orang yang percaya ada orang lahir tanpa ibu dan bapak, tapi Allah telah ciptakan Adam AS tanpa ibu dan bapak. Kini tak ada yang akan percaya kalau laki-laki bisa melahirkan perempuan, padahal Allah telah lahirkan Hawa AS dari Adam AS. Begitu juga tentang anak lahir tanpa bapak, seperti Isa AS. Jadi pertama kita perlu yakini dulu kalau Allah kuasa dan hanya Allah yang bisa selain Allah tidak bisa apa-apa. Jangan sampai salah bergantung dan jangan sampai tertipu. Semuanya tidak ada yang memberikan apa yang kita perlukan, yang bisa hanya Allah.

Kunci kesuksesan itu hanya ada pada Allah Ta’ala, jadi kini yang perlu kita lakukan adalah buat sambungan yang benar dengan Allah Ta’ala. Kalau kita ada hubungan baik dan sambungan yang benar dengan Allah Ta’ala maka semuanya akan beres, tidak ada masalah. Hanya dengan cara mempunyai sambungan yang benar dengan Allah baru Allah berikan kesuksesan. Kesuksesan itu tidak Allah letakkan pada keadaan-keadaan seperti miskin atau kaya, sakit atau sehat. Kesuksesan itu adalah ketika Sehat kita taat dan ketika sakit tetap taat, ini baru sukses. Ketika kaya taat dan ketika miskinpun tetap taat, ini baru sukses. Punya sambungan yang baik dengan Allah maka hidupnya akan baik. Tetapi jika tidak ada sambungan dengan Allah walaupun punya banyak harta dan kekuasaan yang luas maka hidupnya akan penuh masalah seperti Firaun dan Qorun.

Agar kita bisa nyambung dengan Allah Ta’ala makanya kita perlu Agama. Hanya dengan Agama kita bisa nyambung dengan Allah Ta’ala, karena Agama ini isinya adalah keinginan dan kehendak Allah. Nanti hanya Orang yang nyambung dan punya hubungan baik dengan Allah Ta’ala yang akan dimenangkan oleh Allah Ta’ala. Bagaimana Nabi Ibrahim  punya sambungan yang benar dan hubungan baik dengan Allah Ta’ala sehingga api yang panas dibuat sejuk oleh Allah Ta’ala. Ini secara logika tidak kena dan tidak mungkin, tetapi bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mungkin2x aja, dan Allah masih banyak cara lagi yang kesannya tidak mungkin oleh akal. Bagaimana Nabi Yunus  Allah Ta’ala pelihara dalam perut Ikan di kedalaman laut. Ini semua dapat terjadi karena mereka punya hubungan baik dan sambungan yang benar dengan Allah Ta’ala. Yang paling penting Iman dan Amal jika ini ada maka semuanya akan beres.

Saat ini, yang paling penting adalah bagaimana kita fikirkan diri kita agar bisa menjadi hamba yang baik. Jika kita bisa menjadi hamba yang baik maka nanti Allah akan berikan kita kebaikan-kebaikan yang banyak sekali, di dunia dan di akherat. Kini kita lihat anjing aja yang baik dengan tuannya, maka tuannya akan menyediakan segala kebutuhannya dan akan merawatnya. Dia akan dimandikan, di sediakan makanannya, sakit dibawa kedokter hewan, bahkan kini ada salon dan restoran untuk anjing agar anjing ini bisa senang. Beda dengan anjing liar, tidak patuh pada majikannya, maka dia akan dibiarkan, makan nyari sendiri susah-susah, dikejar-kejar orang mau dipukulin, tidak ada yang ngerawat, tidurnya tidak enak. Bagaimana dengan manusia jika dia mau jadi hamba yang baik, maka semuanya akan Allah bereskan kebutuhan dan masalahnya.

Yang paling baik adalah bagaimana kita ini jadi hamba saja yang baik dijamin tenang dan senang, Hayatun Thoyibah. Contohnya, seorang anak kecil ngtidak pernah pusing mikirin listrik, air, makan, baju baru, karena ia yakin orang tuanya akan menyelesaikan segala urusannya. Nah kalau kita punya keyakinan seperti ini maka Insya Allah kita bisa mendapatkan Hayatun Thoyibah. Nabi SAW pernah berkata :

“Allah lebih mencintai hambaNya melebihi seseorang Ibu kepada anaknya 70 kali lipat”

Seharusnya dengan hadist ini kita bisa lebih santai menghadapi hidup ini melebihi santainya seorang anak kecil. Karena kita yakin Allah akan menyelesaikan masalah-masalah kita sebagaimana seorang ibu menyelesaikan masalah anaknya.

Inilah yang diajak Nabi-nabi dari dulu dan ini yang Allah mau kita jaga. Sampai-sampai Allah kirim 124.000 nabi-nabi agar kita semua dapat selamat dan punya yakin yang benar. Selamat dari adzab Allah di dunia dan di akherat. Jangan sampai tertipu dan jangan sampai salah bergantung, inilah yang diajak nabi-nabi. Gantungkan diri kita hanya pada Allah karena dari dulu orang-orang yang menang, sukses, dan bahagia dunia dan akherat hanya orang-orang yang punya hubungan baik dengan Allah dan gantungan yang benar. Kalau ada perlu minta aja langsung pada Allah, Allah seneng diminta. Tidak usah takut, kita ada Allah yang semakin diminta semakin seneng. Allah hanya perlu kita yakin seperti yakinnya anak kecil, yaitu yakinnya anak pada orang tuanya. Uang tidak bisa buat apa-apa, kalau kita dikejar anjing apakah anjing dapat disogok ? Laa Illaha Illallah.

Orang yang beragama, baik ibadahnya, ini tidak otomatis dia jadi kaya, atau pangkat naik. Tetapi agama ini adalah memberikan keberkahan yaitu menghilangkan ketakutan dan kesusahan walapun miskin. Dengan agama ini Allah akan masukkan rasa kaya walaupun dia hidup miskin. Sekarang masalahnya adalah hati yang miskin, hati yang selalu merasa kurang, tidak pernah cukup, selalu was-was. Inilah masalah semua orang hari ini. Tapi karena Allah ini Maha Baik maka Allah berikan kita agama. Jadi agama itu adalah keberkahan dan ketenangan bukan untuk mendatangkan kekayaan atau kenaikan pangkat. Modal hidup yang terbaik adalah bagaimana kita dapat hadirkan Allah dalam hati ini dengan Agama. Agama adalah tertib hidup yang Allah kasih untuk manusia. Kalau matahari tidak mau ikut tertib yang Allah kasih, bintang tidak mau ikut tertib yang Allah kasih, maka yang ada kerusakan. Begitu juga kita jika kita tidak mau ikut tertib yang Allah kasih maka kita akan rusak dan merusaki. Karena tanpa agama hati orang ini akan rusak walaupun hatinya dipenuhi seluruh isi langit dan bumi, tetap aja tidak akan pernah merasa tercukupi atau terpuasi, selalu merasa kurang. Kalau hati udah rusak maka rusaklah seluruhnya. Hidupnya akan rusak dan merusaki. Banyak orang yang kelihatan sukses dari kebendaan dan pangkat tetapi susah hatinya. Ini karena tidak nyambung dengan Agama. Tetapi kalau ada Agama hati orang ini akan baik. Jika baik hatinya maka akan baik badannya, dan kehidupannya. Hati ini akan tenang, tidak stress, tidak merasa susah dan sedih. Tenang aja, kan ada Allah. Laa Illaha Illallah.

Dunia ini hanya tempat untuk persiapan untuk kehidupan yang abadi, tempat untuk usaha. Sedangkan akherat adalah tempat untuk menerima hasil atau gaji. Sukses dan gagalnya seseorang nanti di akherat bukan di dunia. Banyak orang kelihatan dari segi kebendaan sukses ternyata susah. Firaun dan Qorun dari segi kebendaan dan kekuasaan kelihatannya sukses tetapi ternyata didunianya saja sudah menderita, apalagi setiap ketemu Musa AS, selalu keluh kesah. Kehidupan yang sukses sebenarnya adalah kehidupan yang dapat mengantarkan kita ke surganya Allah. Daripada hidup terkenal, kaya raya, dan berkuasa tetapi ujungnya masuk neraka, ini namanya kegagalan.

Dunia ini bukannya tempat untuk memenuhi kemauan kita, tapi tempat untuk bersabar atas keinginan-keingan kita. Sekarang ini adalah tempat untuk ikuti maunya Allah, nanti Allah baru penuhi maunya kita di surga. Nanti akan ada satu kesempatan Allah akan sempurnakan seluruh kemauan kita, sesuka kita. Tapi sekarang kita sempurnakan dulu maunya Allah. Dunia ini hanya tempat ujian dan penjara bagi orang beriman. Tidak ada kebebasan bagi orang beriman selama di dunia. Semuanya harus ikut aturan seperti dalam penjara. Bebas nanti kalau masuk surganya Allah. Didunia ini kita di uji untuk ikuti perintah Allah yang kelihatan hasilnya. Kalau dilihatin hasil dari 27 derajat sholat maka kontan mesjid akan ramai jadi tempat antrian. Bahkan kini yang taat terlihat susah dan yang tidak taat telihat senang. Ini karena dunia ini adalah tempat untuk bersabar bagi orang beriman, senangnya nanti di akherat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar